Selasa, 11 Januari 2011

Subnetting

Subnetting
Persediaan alamat IP tidak selamanya tak terbatas pada suatu saat pasti akan penuh, untuk itu sebuah jaringan harus dapat dikelola secara maksimal agar kebutuhan alamat IP bisa dikelola dengan baik. Dalam sebuah jaringan komputer yang sudah besar dan cukup berkembang terkadang kita perlu membagi-bagi sebuah jaringan menjadi jaringan yang lebih kecil lagi dengan tujuan untuk flesibelitas pengalamatan nomor IP. Sehingga jaringan yang berada pada sub jaringan dapat menggunakan alamat IP dengan flesibel.


Beberapa alasan utama diperlukannya subnetting adalah :
1. Mengurangi lalu lintas jaringan Jika sebuah network semakin berkembang dan bertambah beban kerjanya maka lalu lintas di dalam jaringan tersebut juga akan padat. Bisa jadi proses pengiriman paket data menjadi lambat bahkan hilang dalam perjalanan . Dengan membagi jaringan ke bentuk yang lebih kecil otomatis
beban kerja yang berat menjadi terbagi-bagi juga. Karena kepadatan lalu lintas hanya akan terjadi pada sub network tersebut saja dan tidak akan membebani jaringan induk. Analogi sederhana adalah jika sebuah kota seperti Surabaya tidak membagi pusat keramaian (baca pusat hiburan dan bisnis) yang selama ini berkutat di daerah Surabaya pusat maka lalu lintas dan pergerakan warga kota akan selalu tertuju ke Surabaya Pusat. Sekarang Anda perhatikan perkembangannya pusat keramaian di Surabaya sudah mulai tersebar ke Surabaya Barat (PTC, G-walk Ciputra, Waterpark, dll), kemudian di Surabaya Selatan mulai bermunculan pusat perbelanjaan yang cukup besar seperti Giant, dan Royal Plasa, di Surabaya Timur terdapat keramaian di Galaxy Mall, dan di Surabaya Utara terdapat Pasar Turi, Jembatan Merah Plasa, dan Kya-Kya.
2. Meningkatkan unjuk kerja jaringan Karena pembagian beban lalu lintas ke dalam beberapa sub network maka “keruwetan” yang terjadi di netwok induk menjadi berkurang sehingga kualitas kerja jaringan menjadi lebih optimal.
3. Memudahkan pengelolaan Sebagai orang yang mengelola jaringan tentu Anda akan terbantu jika jaringan besar yang Anda kelola telah terbagi menjadi jaringan yang lebih kecil. Apabila ada masalah maka Anda dapat melokalisasi hanya pada jaringan tersebut sehingga jaringan induk tetap dapat bekerja dan berfungsi.

Subnet Mask
Subnet address akan bekerja jika semua sumber daya di dalam jaringan mengetahui bagian mana dari host address yang digunakan sebagai subnet address. Subnet mask berupa sebuah nilai yang berjumlah 32 bit yang terbagi dalam 4 kelompok seperti pada IP Address.

Semua bit yang menyatakan network ID dan subnet diwakili dengan angka 1, sedangkan bit yang menyatakan host ID diwakili dengan angka 0. Setiap kelas alamat IP mempunyai
subnet mask default sendiri yaitu :
Kelas A = 255.0.0.0
Kelas B = 255.255.0.0
Kelas C = 255.255.255.0
Sebagai contoh jika sebuah komputer mempunyai alamat IP 10.25.15.1 dan subnet mask 255.0.0.0 (karena IP yang digunakan kelas A) maka komputer tersebut dapat dikatakan berada pada network ID 10.0.0.0.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar